Selasa, 08 November 2011

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Remidia, (Pd 005)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Mata Pelajaran Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. Mata pelajaran ini termasuk pelajaran yang sisegani siswa, karena untuk memahami materi terkadang perlu adanya kejelian dalam berfikir, ketelitian dalam pengerjaan dan waktu yang cukup untuk mengadakan latihan, baik pada jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran.
Dari kenyataan tersebut, tidaklah mustahil apabila siswa mengalami kesulitas belajar dalam mata pelajaran Matematika. Hal ini dapat dilihat dari prestasi atau hasil belajar siswa yang lazimnya ditunjuk oleh nilai tes angka yang diberikan oleh guru.
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar atau ilmu murni yang pada kenyataannya telah berkembang dengan pesatnya baik materi maupun manfaatnya. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan iptek, oleh karena itu Matematika sekolah yaitu Matematika yang diajarkan dis ekolah khususnya jenjang pendidikan dasar dan menengah, harus senantiasa memeprtimbangkan tahap – tahap perkembangan intelektual siswa.
Aturan – aturan yang ada dalam Matematikan mengajarkan agar kita berpikir logis, rasional, cermat, efisien dan efektif, kemampuan tersebut sangat dibutuhkan guna meyongsong era persaingan bebas yang semakin mengglobal. Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah, guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya dalah pengadaan dan peningkatan fasilitas penunjang baik bagi sisiwa maupun bagi para gurnya melalui penataran – penataran dan pemebrian kesempatan untuk melanjutkan belajar. 
Sampai saat sekarang masih banyak terdengar keluhan bahwa mata pelajaran Matematika membosankan, tidak menarik dan bahkan penuh misteri. Hal ini disebabkan pelajaran Matematika dirasakan sukar, dan nampaknya tidak ada kaitannya dalam kehidupan sehari – hari. Kenyataan ini adalah suatu persepsi yang negatiye terhadap Matematika. Persepsi ini pasti ada dalam setiap jenjang pendidikan baik di tingkat prasekolah (TK) sampai jenjang pendidikan tinggi. Yang menjadi permasalahan mengapa persepsi negatiye ini jumlahnya lebih banyak terdengar. Banyak hal yang dapat dikaji untuk mengungkapkan masalah tersebut diatas mungkin karena keterbatasan sarana belajar. Misalnya buku paket untuk siswa kurang mendukupi jumlahnya, sehingga siswa hanya mendapatkan sumber materi dari apa yang diberikan oleh guru di sekolah. Agar guru mampu memperoleh strategi belajar mengajar yang tepat harus mengetahui bermacam – macam pendekatan, teknik mengajar, metode mengajar. Suatu contoh dari pengalaman penulis pada umumnya guru dalam menyampaikan materi pelajara kebanyakan mencari jalan yang paling mduah sehingga mereka memilih metode expositori diantara sekian banyak metode, kemudian dilanjutkan pemberian tugas dan PR. Metode expositori dianggap cara yang paling praktis karena mudah murah dan dilakukan tanpa persiapan. Dai hasil pengamatan dan pengalaman mengajar penulis, kenyataannya dengan menggunakan metode expositori saja, para siswa sulit untuk memahami konsep. Hal ini terlihat pada penyampaian konsep rumus luas lingkaran yang hanya bersifat hafalan maka suatu saat mereka lupa. Karena inilah membuat para sisiwa jenuh mengikuti pelajaran sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menggunakan rumus luas lingkaran. Apabila siswa diberi tugas maupun PR sebagian kecil siswa yang dapat mengejarkan dengan benar. Padahal guru mengharapkan siswa dapat menyerap apa yang disampaikan. Sebagai guru disini mempunyai peran yang sangat penting yaitu merancang dan menyusun bagaimana pelajaran Matematika yang diberikan tidak mendapat persepsi yang negatiye dari sisiwa – siswanya, juga dalam penyusunan kurikulum Matematika sekolah, pengalaman masa lalu perlu dikaji ulang, juga kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akand atang perlu diperhatikan dan di antisipasi secara dini. Sebagai mata pelajaran yang kurang diminati atau kalau bida dihindari oleh sebagian besar siswa. Oleh karena itu kreatiyitas kita sebagai seorang guru dalam Matematika dengan tujuan tersebut di atas akan menjadi  seperti tersebut atas akan inenjadi faktor kunci agar Matematika menjadi mata pelajaran yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas. Kreatiyitas bukanlah suatu bakat, bisa dipelajari dan harus dilatih inisalriya, kebiasaan- kebiasaan mencoba mengaitkan hal, kecil dalam dan fenomena sehari-hari dengan konsep Matematika yang releyan, dapatdipupuk dan dikembangkan  dengan motiyasi dan membantu siswa dengan cara mengaitkan kegemaran serta masalah sehari-hari mereka dengan Matematika, juga dapat dilakukan oleh guru di samping berusaha menambah pengetahuan tentang materi sendiri.
Matematika mempelajari   pola keteraturan, tentang struktur yang jari tentang tyroriorganisasikan. Hal ini dimulai dari hal-hal yang tidak terdefinisikan (Underlined term, basic term, primitif term). Kemudian pada unsur yang didifinisikan, ke aksioma/postulat, dan akhirnya pada teorema. Konsep-konsep Matematika tersebut, secara hierarkis, terstruktur logis dan sistematis.
Dalam prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, faktor siswa yang meliputi kecerdasan, motiyasi, minat dan lain-lain. Maka guru dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan perbedaan individual, agar prestasi siswa dapat optimal sesuai dengan kemampuannya.
Siswa berkesulitan belajar sering disebakan oleh adanya kekurangan dalam keterampilan komputasional. Kekurangan tersebut hendaknya dievaluasi untuk menentukan faktor penyebabnya, misalnya karena faktor penyebanya misalnya karena faktor herbal, spatial, perseptual atau mungkin karena memori. Berbagai ketrampilan Matematika yang perlu mendapat perhatian pada awal anak belajar Matematika mencakup penjumlahan pengurangan perkalian, pembagian, dan pecahan. Ketrampilan tentang penjumlahan merupakan dasar untuk semua ketrampilan komputasi. Penjumlahan adalah suatu cara pendek untuk menghitung, jika gagal dengan penjumlahan. penjumlahan dapat diajarkan dari sebagian ditambah ,Sebagian sama dengan keseluruhan. Simbol-simbol penting adalah + dan  =. Seperti halnya dalam bidang-bidang lain, pengajaran diawali dengan menggunakan benda-benda kongrit, selanjutnya menggunakan gambar-gambar, dan baru kemudian dengan angka. Penjumlahan dan siswa harus mengetahui bahwa mereka dapat mengambil jalan menghitung “kadengan angka. Penjumlahan harus dimulai dari yang sederhana, misalnya 3 + 2 = ..., dan dari sini berkembang menjadi 3 + ... = 5, dan ... + 2 = 5. ketrampilan untuk melakukan pengurangan diajarkan setelah anak memahami penjumlahan. Seperti halnya dengan penjumlahan, pengurangan dimulai dari penggunaan benda kongrit, gambar, dan baru kemudian angka. Pengurangan. juga dapat diajarkan dengan menggunakan garis bilangan. Ketrampilan untuk melakukan oprasi perkalian terkait erat dengan penjumlahan dan pembagian. Perkalian pada hakikatnya merupakan cara singkat dari penjumlahan. Oleh karena itu, jika siswa tidak dapat melakukan operasi perkalian, la dapat melakukannya dengan penjumlahan. Oleh karena itu, anak yang tidak dapat melakukan pengurangan mungkin saja dapat menyelesaikan soal-soal perkalian jika ia mampu melakukan penjumlahan.
Banyak orang yang memandang Matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana, untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bahasa, membaca dan menulis, kesulitan. belajar Matematika harus diatasi sendiri mungkin. Kalau tidak, siswa akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan Matematika yang sesual.
Namun melihat kenyataan prestasi belajar Matematika kurang baik bahkan sebagian siswa prestasi Matematika di bawah rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum tuntas dalam belajar Matematika, mungkin dikarenakan kurangnya waktu pembelajaran Matematika jika dibandingkan dengan konsep yang harus di pelajari.
Mengacu pada kenyataan di atas, maka untuk mengupayakan peningkatan prestasi belajar Matematika, perlu kiranya memberikan program pembelajaran yang tepat. Pembelajaran yang diperuntukkan membantu siswa mempelajari kembali materi Matematika yang belum tuntas, yang disebabkan penyampaian kurang jelas, siswa lambat dalam belajar Matematika.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Remedial Siswa Kelas VI SDN I Dukuhwaringin, Dawe, Kudus. Tahun Pelajaran 2004/2005”.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah pembelajaran remedial dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika?
2.      Apakah ada hambatan yang ditemukan dalam pembelajaran remedial untuk meningkatkan mata pelajaran Matematika?

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut :
1.      Membuktikan bahwa pembelajaran remedial dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika.
2.      Mengetahui hambatan yang ditemukan dalam pembelajaran remedial mata pelajaran Matematika.

D.    Manfaat Peneliti
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat :
  1. Manfaat Teoretis
a.       Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru dalam pembelajaran.
b.      Dapat memberikan arah para guru dalam proses pembelajaran meberikan perbedaan siswa.
c.       Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
  1. Manfaat Praktis
a.       Bagi peneliti bennanfaat Menemukan solusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas VI.
b.      Bagi siswa dapat digunakan sebagai motivasi belajar supaya prestasi belajar Matematika dapat meningkat.
c.       Bagi sekolah dapat memperoleh suatu bentuk pembelajaran remedial yang dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran Matematika
d.      Bagi orang tua dapat mengetahui pentingnya tambahan jam pelajaran khususnya pembelajaran remedial untuk mata pelajaran Matematika.

Tugas Pemimpin


Tugas-tugas seorang pemimpina adalah mengupayakan agar kelompok yang dipimpinnya dapat merealisasikan tujuannya dengan sebaik-baiknya dalam kerja sama yang produktif dan dalam keadaan-keadaan bagaimana pun dihadapi kelompoknya. Tiga tugas utama setiap pemimpin adalah structuring the situation, controlling group behaviour, spokesman of the group. Cara-cara memimpinpun ada bermacam-macam antara lain cara otoriter, cara demokratis, cara laissez faire. Setiap pemimpin sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri, yaitu persepsi sosial, kemampuan berpikir abstrak, dan kestabilan emosi.

Motif dan Sikap
Motif dan sikap (attitude) merupakan pengertian utama dalam uraian kegiatan dan tingkah laku manusia, baik secara umum maupun secara khusus dalam interaksi sosial.  Pengertian sikap merupakan pengertian yang mempunyai peranan besar dalam ilmu jiwa sosial yang khusus menguraikan tingkah laku manusia dalam situasi sosial itu.
Pembentukan perubahan attitude tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkaitan erat dengan objek tertentu. Interaksi sosial di dalam kelompok maupun di luar kelompok dapat mengubah attitude atau membentuk attitude yang baru. Akan tetapi pengaruh dalam diri manusia karena interaksi di luar kelompoknya itu sendiri belum cukup untuk menyebabkan berubahnya attitude atau terbentuknya attitude baru. Dan dalam pembentukan dan perubahan attitude itu terdapat faktor-faktor internal dan faktor eksternal pribadi individu yang memegang peranannya. Pengaruh komunikasi sepihak yang menggunakan media massa berpengaruh sangat besar pula dalam mengubah attitude atau membentuk attitude baru dan dapat berhasil baik apabila :
1.      Sumber penerangan itu memperoleh kepercayaan audiens,
2.      Orang banyak belum mengetahui benar atau ragu-ragu tentang isi dan fakta-fakta attitude baru,
3.      Attitude yang akan dibentuk tidak terlalu jauh isinya dari frame of reference lingkungan sosial tempat audiens tinggal
4.      Argumen dua pihak lebih bertahan terhadap kontrapropaganda dari pada argumen sepihak.
5.      Bila attitude yang akan dibentuk terlalu asing bagi frame of reference audiens, akan terjadi boomerang-effect atau pembentukan attitude sebaliknya.

Prasangka Sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap dolongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu. Prasangka sosial terdiri atas attitude sosial yang negatif terhadap golongan lain dan tidak mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain tadi.

Pengaruh Masyarakat Terhadap Perkembangan Sosial
Peranan masyarakat terhadap perkembangan sosial individu manusia yang dilahirkan ke dalamnya. Manusia senantiasa hidup dalam suatu lingkungan, baik lingkungan fisik  maupun lingkungan psikis atau spiritual yang di dalamnya ada hubungan timbal balik sejak dilahirkan. Dalam hubungan timbal balik itu, tentulah terjadi saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan pada umumnya.   

INFORMATIKA


Informatika : Mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi, sistem informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer.

Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, informatika meliputi beberapa aspek:
*       teori informasi yang mempelajari konsep matematis dari suatu informasi
*       ilmu informasi yang mempelajari tentang cara pengumpulan, klasifikasi, manipulasi penyimpanan, pengaksesan, dan penyebarluasan informasi untuk keperluan sosial dan kemasyarakatan secara menyeluruh
*       ilmu komputer dan teknik komputer yang mempelajari tentang pemrosesan, pengarsipan, dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan alat lain yang berbasis komputer.
free web site traffic and promotion